(0362) 92301
092301
seririt@bulelengkab.go.id
Kecamatan Seririt

Hari Suci Saraswati Turunnya Ilmu Pengetahuan

Admin seririt | 30 Mei 2023 | 69 kali

*ILMU PENGETAHUAN DAN KESADARAN*

Selamat hari raya Saraswati

Ilmu pengetahuan sangat penting bagi kehidupan manusia. Disamping sebagai penopang hidup, penguasaan ilmu pengetahuan juga merupakan upaya untuk merealisasikan tujuan spiritual kehidupan. Keduanya mesti berjalan selaras agar dapat meningkatkan kualitas kesadaran dan kebijaksanaan umat Hindu.

Tujuan penguasaan ilmu pengetahuan bagi umat Hindu adalah untuk melenyapkan kegelapan (awidya) dalam diri dengan pedang pembedaan (wiweka) sebagaimana telah ditunjukkan dalam Jalan Ilmu Pengetahuan (Jnana Yoga). Ilmu pengetahuan kebijaksanaan hanya dapat diperoleh dengan penyelidikan batin yang tiada terputus. Dimulai dengan penyelidikan terhadap sifat Tuhan, kenyataan tentang Sang Aku (diri yang sejati) serta perubahan yang terjadi pada saat kelahiran dan kematian.

Dalam proses penyelidikan batin ini Svami Sathya Narayana menegaskan ada lima pilar utama kehidupan yang mesti ditegakkan: kebenaran (satya) adalah cinta kasih dalam pikiran; kebajikan (dharma) adalah cinta kasih dalam tindakan; kedamaian (shanti) adalah cinta kasih dalam perasaan; cinta kasih (prema) adalah dasar pembentukan karakter; serta tanpa kekerasan (ahimsa) adalah cinta kasih dalam pengertian.

Pendalaman ilmu pengetahuan kebijaksanaan lebih banyak menekankan pada penyangkalan diri serta disiplin dalam melaksanakan kewajiban sesuai tahap kehidupan. Suatu kali ketika Ramakrishna ditanya, ”Apakah yang diajarkan Bhagawadgita?” Beliau menjawab, “Jika engkau mengucapkan kata ‘Gita’ beberapa kali, engkau akan mulai mengatakan ‘Tagi’. Tagi berarti seseorang yang yang telah melaksanakan penyangkalan diri. Dengan kata lain, penyangkalan diri dan disiplin adalah jiwa ajaran Bhagawadgita.

Dalam Intisari Bhagawadgita dijelaskan bahwa seluruh ajaran Bhagawadgita dapat diringkas dengan satu kata: mamadharma ‘kewajibanku atau pekerjaanku’. Umat Hindu harus melaksanakan kewajiban yang telah ditentukan sesuai dengan kemampuan serta sebaik mungkin mengerjakan tugas sesuai dengan tahapan kehidupan. Disiplin dalam melaksanakan kewajiban berarti menginstruksikan diri sendiri agar giat menumbuhkan kesadaran luhur. Didalam Rgveda VII.32.9 dinyatakan: “Wahai orang-orang yang berpikiran mulia, tekun dan bertekad keras untuk mencapai tujuan-tujuan yang tinggi. Bekerjalah dengan giat untuk mencapai tujuan. Orang yang giat dan tekun akan berhasil, hidup bahagia dan menikmati kemakmuran. Para dewa tidak pernah menolong orang yang bermalas-malas”. Dengan demikian, disiplin dalam penyelidikan batin yang tiada henti, kesabaran dan ketabahan, serta ketekunan merupakan suatu keharusan dalam menjalankan sadhana untuk meningkatkan kesadaran.

Peningkatan kualitas kesadaran itu dapat dimulai dengan sathyam ( keselarasan antara perkataan dan perbuatan), darma (kebajikan), nyaaya (keadilan), ritam ( keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan manusia), samyama (pengekangan diri), dan damam (pengendalian indera). Jadi, ilmu pengetahuan kebijaksanaan dan keutamaan sangat diperlukan agar dapat melakukan penyelidikan batin dan penyangkalan diri secara terus menerus dengan disiplin yang tinggi (Nitisastra, V.1).

Dengan pengetahuan kebijaksanaan akan dapat membangkitkan kesadaran akan sifat-sifat diri sendiri yang sejati. Ilmu pengetahuan sekuler lebih berfokus pada rasionalitas, padahal hidup membutuhkan lebih banyak kesadaran. Pendidikan modern lebih banyak mengembangkan kecerdasan dan keterampilan, tetapi kurang memperhatikan penggembangan kesadaran dan budi pekerti. Akibatnya, ilmu pengetahuan dalam sistem pendidikan modern yang bersifat material belum berhasil membangkitkan kesadaran umat.

Oleh karenanya perlu keselarasan kehidupan material dan spiritual agar penguasaan ilmu pengetahuan tersebut tidak hanya menjadi sumber nafkah dan penopang hidup, tetapi juga sebagai wujud pemujaan pada Tuhan. ????????