Om Swastiastu
Rahajeng rahine Tumpek Kandang/Tumpek Uye
Hari Tumpek Kandang dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan sekali, atau tepatnya pada setiap hari Saniscara Kliwon
wuku Uye.
Tumpek Kandang adalah merupakan salah satu wujud rasa kasih dan sayang serta ungkapan rasa terimakasih manusia pada binatang
peliharaan atau ternak.
#Berbuatlah agar semua orang, binatang - binatang dan semua mahluk hidup berbahagia.
(Yajurveda XVI.48)
Binatang itu dianggap sangat berjasa karena sudah membantu manusia dalam bekerja, digunakan sebagai kurban dalam upacara, disembelih untuk konsumsi dsb.
Kandang dalam filosopi mengandung makna mengandangkan pikiran yang begitu liar, diibaratkan seperti hewan dan harus dikendalikan sehingga mampu membatasi atau mengekang keinginan yang bersifat seperti binatang,
misalnya seperti hidup tanpa tata krama, liar, malas dsb.
Kalau dilihat dari Urip Saniscara Kliwon Uye, berjumlah 7 dan itu dianggap sebagai hari yang berwatak rajas, yang disejajarkan dengan watak Sato ( binatang)
Saniscara 9 + Kliwon 8 + Uye 8 = 25 dan apa bila kita dijumlahkan
2 + 5 = 7.
Untuk itu pada hari Tumpek kandang kita perlu menyucikan diri, untuk nyomia atau menetralisir kekuatan binatang dalam diri kita, karena daging dari hewan yang kita makan akan bersemayam pada tubuh manusia dan akan membawa pengaruh pada tabiat, sifat dan karakter manusia.
Saniscara Uye merupakan Tumpek Kandang untuk mengupacarai semua jenis binatang besar, ternak maupun binatang lainya.
Upacaranya untuk sapi, kerbau, gajah dan binatang besar lainnya.
(Sumber; Sundarigama)
Pada Tumpek kandang umat menghaturkan persembahan pada Sang Hyang Rare Angon sebagai manifestasi dari Dewa Siwa yang berfungsi sebagai penguasa
dan penjaga semua binatang. Dengan tujuan untuk diberikan keselamatan pada semua hewan peliharaan dan ternak agar bisa bermanfaat dan hasilnya melimpah
dan sesuai dengan harapan dari pemiliknya.
Dengan menghaturkan persembahan itu maka manusia juga berharap agar tidak menjadi tulah hidup, karena hanya menikmati saja tanpa persembahan.
#Adapun Banten pada Tumpek Uye untuk ternak jantan berupa tumpeng, sesayut 1, penyeneng, reresik, jerimpen, canang raka.
#Dan untuk ternak betina bantenya sama dengan banten jantan, hanya ditambahkan dengan ketipat belekok blayag dan pesor.
#Untuk bangsa burung atau unggas bantenya berupa ketupat kedis, ketupat sidha purna, bagia, penyeneng dan tetebus kembang payas.
Semua persembahan itu hendaknya juga disesuaikany dengan tempat, keadaan dan kemampuan dari
setiap umat,Dumogi sarwa prani ngemanggihin kerahayuan kerahajengan ring jagate.
Om Shanti shanti shanti Om 🙏🙏🙏 Rahajeng Semeng Dumogi Setate Kenak Rahayu Sami 🙏