Rapat di buka oleh Kapala Pelaksana BPBD. Kabupaten Buleleng yang berlangsung di aula Kantor Desa Pangkungparuk,  dalam arahannya membahas tentang mengatasi kekurangan air bersih di Kabupaten Buleleng yang dialami oleh dua desa yaitu Pangkungparuk dan Tukadsumaga. Kondisi ini sudah berlangsung selama 4 bulan terakhir. Untuk itu salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan kerja sama dengan SPAM Regional Burana Provinsi Bali walupun dengan harga yang sedikit lebih tinggi dari air desa yang belum stabil.

Kekurangan air ini agar tidak terulang di tahun 2025. Perbekel Pangkungparuk menyampaikan keterbatasan air bersih masih banyak warganya yang belum menikmati kira-kira kurang lebih 7.500 jiwa belum mendapatkan air sehingga kerja samanya dengan SPAM Burana yang ada di desa Pangkungparuk sudah dilaksanakan selama 1 bulan walupun masi uji coba.

Arahan Kabid PU Buleleng pengelolaan air bersih di arahkan di kelola secara profesional dengan pengelola atau semuanya mendapatkan penghasilan layak tidak lagi bersifat sambilan,  sehingga pelayanan kepada masyarakat juga maksimal dari 148 desa / kelurahan karna baru 60 desa yang punya pengelolaan air sendiri seperti PAM Desa. Arahan dari perwakilan PU provinsi Bali sudah siap melaksanakan distribusi air jika sudah ada MOU antar pengelola yang ada di Kabupaten Buleleng, seperti PDAM Kabupaten atau Pam Desa karena kapasitas yang di kelola SPAM BURANA sudah melebihi kapasitas agar di tahun 2025 tidak ada lagi kekurangan air di wilayah Buleleng barat.

Hadir dalam acara tersebut Lintas Instansi Provinsi, perwakilan camat seririt, Perbekel Desa Pangkungparuk dan perwakilan Desa Tukadsumaga.